Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.(QS,AL 'ASHR ayat 1-3 )

Kamis, 14 Juli 2011

Metode Penelitian

JENIS-JENIS PENELITIAN

Secara umum, penelitian dapat dibagai dalam enam kelompok besar, yakni berdasarkan tujuan, metode atau pendekatan, taraf penjelasan, data yang terkumpul, tujuan umum dan tempat pelaksanaan.

1. Penelitian menurut tujuannya

Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut:

  • Penelitian Dasar (basic research)

Kegiatan utama penelitian dasar adalah mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep dan hubungan, serta penjalinan teoritik untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topic (permasalahan) tertentu yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, penelitian yang dilakukan Max Planck dengan penemuan “Quantum Teori” atau Einstein dengan teori relativitasnya

  • Penelitian Terapan (applied research)

Penelitian ini berusaha mengumpulkan informasi untuk membantu suatu usaha dalam memecahkan persoalan di dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan hasil penelitian secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian terapanbiasanya terbatas pada problem yang menjadi obyek penelitian saja dan tidak diterapkan pada msalah yang lebih luas. Contoh:

· Penelitian tentang hubungan atau relasi para pegawai suatu kantor. Penelitian ini menyajikan data yang bermanfaat guna penyusunan suatu system kerja yang efisien serta kepimpinan yang tepat.

· Penelitian tentang pertumbuhan manusia guna menentukan jenis makanan dan cara pemeliharaan bayi yang baik.

Penelitian evaluasi termasuk jenis penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur atau menilai pelaksanaan program. Jadi seandainya kita telah selesai melaksanakan suatu program yang telah kiota susun, kita mengadakan suatu pengkajian atas berhasil atau tidaknya pelaksanaan program tersebut. Jika ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya, maka untuk masa yang akan dating kita bisa melakukan hal-hal yang lebih baik. Dengan demikian kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

2. Penelitian Menurut metodenya

Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

  • Penelitian Historik

Penelitian historik berusaha mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Penelitian ini mendasarkan diri pada gambaran tertulis maupun lisa dari objek penelitian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif. Contoh: penelitian tentang praktek-praktek administrasi pada zaman kerajaan Hindu-Budha.

  • Penelitian Survei

Penelitian survey bertujuan untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan cara mengirimkan angket atau melakukan wawancara secara pribadi. Penelitian survey biasanya lebih sulit dibandingkan dengan penelitian eksprimen. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, penelitian terhadap peristiwa-peristiwa actual yang terjadi akhir-akhir ini, seperti konflik antar etnis di beberapa daerah. Metode penelitian survey banyak digunakan oleh para peneliti social di Indonesia untuk mengkaji berbagai fenomena social.

  • Penelitian Eksprimen

Penelitian eksprimen merupakan jenis penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol (mengendalikan) situasi alamiah menjadi situasi buatan (artificial) sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, pengkajian tentang “ pengaruh kurikulum terhadap prestasi belajar”. Caranya adalah dengan melakukan uji coba terhadap dua kelompok murid. Kelompok pertama di beri pelajaran berdasarkan kurikulum lama. Kelompok kedua diberi pelajaran berdasarkan kurikulum baru. Setelah satu semester, diadakan tes hasil belajar untuk melihat prestasi belajar kedua kelompok murid tersebut. Jika terdapat perbedaan, misalnya tingkat pengetahuan yang diberikan pelajaran berdasarkan kurikulum lebih tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingginya tingkat pengetahuan murid disebabkan oleh pelajaran yang diberikan berdasarkan kurikulum baru.

Dalam penelitian eksprimen, variable-variabel di atas seperti masuknya siswa dalam kelompok tertentu dan kondisi guru dalam penelitian ini harus terkontrol. Jadi penelitian eksprimen, selain harus memenuhi persyaratan seperti penelitian macam lain pada umumnya, seperti: membandingkan dua kelompok atau lebih dan menggunakan ukuran-ukuran statistic tertentu (statistic inferensial) juga:

1. Menyamakan dulu kondisi subjek yang dimasukkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Biasanya dilakukan secara acak.

2. Memanipulasikan secara langsung satu variable bebasnya (independen) atau lebih.

3. Melakukan pengukuran (sebagai hasil eksprimen) terhadap variable-variabel bergantungan (dependen).

4. Dan adanya control terhadap variable-variabel non percobaan.

  • Penelitian Inquiri Alamiah

Penelitian inquiri alamiah bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati atau diwawancarai. Saat melakukan penelitian itu juga, si peneliti dapat mencatat maupun merekan langsung data yang diperoleh.

3. Penelitian Menurut Taraf Pemberian Informasi

Penelitian jenis ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu deskriptif (pembenaran), asosiatif (korelasional), dan kausalitas (sebab akibat).

A. Penelitian deskriptif menghasilkan penelitian yang tarafnya memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu gejala yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanya merupakan penyingkapan fakta. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melukiskan, mamaparkan, dan melaporkan suatu keadaan, suatu objek, atau suatu peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum.

B. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih, akan tetapi tidak dapat memberikan bukti variable mana yang menjadi penyebab dan akibat.

C. Penelitian kausalitas merupakan penelitian yang dapat memberikan penjelasan secara konkrit (eksplisit) tentan variable yang merupakan penyebab dan variable yang merupakan akibat.

4. Penelitian Menurut jenis Data yang Terkumpul

Berdasarkan data yang terkumpul, penelitian dapat dibedakan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

A. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian di maan data yang diperoleh berupa angka-angka. Misalnya, lulusan salah satu SMA di Lampung yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui SNMPTN sebanyak 75%. Ciri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan pemikiran deduksi dan penggunaan data-data statistik dengan perhitungan yang menggunakan rumus statistik yang sudah baku. Tujuannya untuk menggeneralisasi sehingga berangkat dari teori-teori yang ada.

B. Penelitian Kualitatif adalah penelitian di mana data yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk tanggapan, perasaan dan lain-lain. Misalnya, Kearifan Lokal Masyarakat Lampung dalam menyelesaikan masalah kemiskinan di wilayah pedesaan.

Karakteristik Penelitian Kualitatif sebagai berikut:

1. Instrument penelitian adalah orang yang melakukan penelitian. Jadi bersifat partisipatif.

2. Induktif. Penelitian kualitatif berangkat dari pengalaman-pengalaman, fenomena, kejadian-kejadian yang ada di masyarakat.

3. Konstruktif (menyusun/membangun teori)

4. Deskriptif/paparan/naratif.

5. Utamakan proses, bukan hasil/produk

6. Prosedur integrative dan kontiniu

7. Boleh menggunakan data statistik tetapi hasil bukan produk statistik/kuantifikasi.

8. Kasus, sementara/tidak generalitatif

9. Hasil merupakan komitmen/kesepakatan triangulasi

10. Tidak linear.

Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:

1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment, yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.


5. Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

Metode Pengumpulan Data Kualitatif
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

· Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

· Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

· Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:

a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.

b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.

c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.

d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.

e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.

f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:

a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.

b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.

c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).

d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.

e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).

f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut.

g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.

3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:

a. Mengorganisir data

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.

d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.

e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:

a. Mengorganisir file

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

d. Menginterpretasi penemuan.

e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:

a. Mengorganisir informasi.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.

d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.

e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.

f. Menyajikan secara naratif.

Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.

3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)


Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

No

Aspek

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kulaitatif

1

Maksud

Deskripsi terbatas objektif

Mengembangkan pengertian dan konstektual

2

Tujuan

Menjelaskan, meramal/memprediksi, mengontrol

Pahami secara mendalam dan holistic/komperehensif

3

Approach

Pengukuran objektif

Inquiry reflektif

4

Asumsi

Menguji teori (diterima/tolak)

Membangun/konstruktif teori

5

Penjelasan

Sesuai variabel

Interpretif (masalah) sesuai konteks, perkasus.

6

Value

Bebas nilai

Terikat nilai

7

Alasan

Mencari kebenaran objektif/baku

Melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan.

8

Generalisasi

Teori-pengujian-berteori

Unik-Apresiasi inquiry dan refleksi-Unik dan kontekstual

9

Hubungan Peneliti

Terpisah

Terintegrasi

10

Desain

Ketat, dikembangkan dalam variabel

Luwes, dikembangkan dalam indicator.

11

Metode

Terstruktur, formal linear

Pemahaman, kontekstual, informasi, kasus.

12

Hipotesis

Deskriptif, uji beda, korelasional, eksprimen.

Konsensus dan Kecenderungan

13

Pengukuran

Kuantifikasi data test

Reduksi dan pemaknaan

14

Kepustakaan/teori

Wajib dan diuji

Perlu sebagai arahan untuk direkonstruksi.

15

Latar penelitian

Spesifik sesuai variable

Alamiah sesuai konteks

16

Sampling

Dikontrol untuk generalisasi

Bertujuan dan kasus

17

Data

Random/acak

Naratif, ekspresi deskriptif

18

Strategi

Numerik, statistik

Siklus/berulang

19

Analisis Data

Deduktif

Induktif

3. Penelitian menurut tujuan umumnya

A. Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematic-problematik baru. Dalam penelitian ini peneliti tidak memiliki cukup pengetahuan tentang objek penelitian. Teori-teori dibangun ketika penelitian sedang berlangsung. Penelitian jenis ini sering menghasilakn temuan atau teori-teori baru yang kemudian akan diuji lagi dalam penelitian-penelitian berikutnya.

B. Penelitian pengembangan bertujuan untuk memperluas dan menggali lebih dalam realita atau problema yang sudah ada.

C. Penelitian verifikasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran atas sesuatu peristiwa. Pengujian kebenaran atas suatu peristiwa dilakukan karena dirasakan adanya data yang diragukan kebenarannya.

4. Penelitian menurut tempat pelaksanaannya

A. Penelitian Laboratorium adalah penelitian yang dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data. Dengan ini orang bisa meramalkan kecenderungan gerak suatu gejala social ke dalam suatu masyarakat tertentu. Objek penelitian ini dapat berupa masalah-masalah yang bersifat praktis. Biasanya penelitian laboratorium dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota dari berbagai disiplin ilmu.

B. Penelitian lapangan dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya. Misalnya penelitian tentang kehidupan para pengemudi becak, harga pasaran, masalah religiusitas remaja, penelitian remaja pecandu narkotik, dan lain-lain. Penelitian ini pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang terjadi pada masyarakat. penelitian lapangan pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalh praktis dalam kehidupan sehari-hari.

C. Penelitian perpustakaan (kepustakaa) bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai materi yang terdapat dalam perpustakaan. Misalnya buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatankisah sejarah, dan dokumen. Pada hakikatnya data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan pondasi dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan.

5. Penelitian berdasarkan caranya

A. Penelitian Tindakan adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh seseorang pekerja, guru, atau karyawan tentang apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah system pelaksanaannya. Contoh: seorang guru ingin memperbaiki cara mengajarkan suatu topic. Ia menuliskan hasil penelitiannya dengan mencoba lagi cara lain. Apabila yang dicobanya membawa hasil yang lebih baik, maka guru tersebut merasa puas. Hasil tersebut dapat digunakan secara langsung.

LANGKAH KERJA MENYUSUN PTK

A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah (temukan masalah, dan tindakan selama ini. seharusnya tindakan seperti apa, dengan asumsi/ alasan apa sehingga tampak kesenjangan)

a. Masalah apa (prestasi belajar rendah, motivasi rendah, aktivitas rendah)

b. Tindakan apa yang selama ini dilakukan (pembelajaran dengan metode konvensional/ceramah)

c. Seharusnya tindakan apa yang tepat untuk meningkatkan/ memecahkan masalah tersebut (pembelajaran dengan metode diskusi)

d. Asusmsi/ alasan kelebihan tindakan untuk memecahkan masalah tersebut (Alasan dengan menggunakan metode diskusi terjadi interaksi optimal antar guru murid, murid-murid dan murid lingkungan belajar, semua siswa terlibat, sehingga meningkatkan motivasi, aktivitas belajar yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar))

2. Fokus masalah/ inti masalah (peningkatan motivasi, aktivitas, dan prestasi belajar dengan metode pembelajaran diskusi)

3. Rumusan masalah : (gunakan kata tanya terhadap tindakan dalam mengatasi masalah)

a. Bagaimana metode Diskusi –dapat meningkatkana motivasi

b. Bagaimana metode Diskusi –dapat meningkatkan aktivitas

c. Apakah metode Diskusi – dapat meningkatkan prestasi

4. Judul Penelitian

5. Tujuan penelitian (menemukan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah, sesuai dengan rumusan masalah)

a. Ditemukannya metode diskusi yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar.

b. Ditemukannya metode diskusi yang tepat untuk meningkatkan aktivitas belajar.

c. Ditemukannya metode diskusi yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar

6. Kegunaan (memperbaiki subjek dan objek masalah yang diteliti)

a. memperbaiki / meningkatkan motivasi belajar siswa

b. memperbaiki/ meningkatkan aktivitas belajar siswa

c. memperbaiki / meningkatkan prestasi belajar siswa

7. Ruang lingkup (lingkup ilmu/ bidang, lingkup penelitian)

a. Lingkup ilmu/ bidang studi; ipa, ips, bahasa, matematika dsb.

b. Lingkup penelitian; sesuai keluasan objek / variabel yang diteliti(motivasi, aktivitas, dan prestasi belajar siswa)

B. KAJIAN TEORI (mencari teori atau pendapat yang terkait dengan objek/ variabel penelitian), dalam penelitian ini adalah tentang motivasi, aktivitas, pretasi/ evaluasi dan pembelajaran.

C. METODOLOGI

(cara dan langkah penelitian dilakukan):

  1. Pendekatan penelitian, adalah dengan menggunakan PTK (penelitian tindakan kelas). Yaitu suatu tindakan untuk mengatasi /memecahkan masalah secara berulang-ulang dengan penuh penghayatan dan menggambarkan apa adanya.
  2. Prosedur ptk (suatu tahapan penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang-ulang sampai titik jenuh/ ditemukannya model tindakan yang paling tepat dalam mengatasi masalah).
  3. subjek dan objek penelitian (Subjek: populasi/ orang diteliti dan yang terlibat dalam kegiatan penelitian: guru yang mengajar, teman sejawat/ mitra, dan murid). Objek: sasaran atau variabel yang diteliti ( penggunaan metode diskusi dalam rangka meningkatkan motivasi, aktivitas, dan prestasi).
  4. Operasionalisasi tindakan, memberikan batasan/ definisi tindakan dan dampak/ hasilnya agar secara konseptual dan operasional terukur).

a. Penggunaan metode diskusi yang dimaksud adalah segala tindakan dalam menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran untuk meningkatkan dampak yang diteliti (dalam hal ini; motivasi, aktivitas dan prestasi). Untuk mengetahui proses tindakan dan dampak/hasil-hasilnya perlu dilakukan observasi/ pengamatan saksama oleh peneliti dengan dibantu mitra.

b. Dampak tindakan tentang motivasi, aktivitas, dan prestasi) yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa tentang motivasi, aktivitas, dan prestasi. Di samping itu juga peneliti bersama mitra melakukan pengumpulan data lain dengan menggunakan alat pengumpul data lain seperti angket, pedoman wawancara, test, foto, rekaman dsb. Data lain tersebut adalah dampak yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan (dalam hal ini metode diskusi), seperti; data tentang motivasi belajar, dapat diperoleh dengan angket, dan wawancara; data tentang aktivitas diperoleh dengan alat bantu check-list/ pedoman observasi, dan data tentang prestasi diperoleh dengan menggunakan test.

c. Data pendukung lainnya dapat juga diperoleh dengan menggunakan foto, dokumen, dan rekaman serta catatan lapangan lainnya.

  1. Teknik pengumpulan data (cara yang dilakukan untuk memperoleh data) seperti:

a. pedoman/ panduan observasi; alat bantu peneliti dalam mengambil data dengan pengamatan/ observasi, seperti panduan obervasi tentang tindakan guru dalam menggunakan metode diskusi, dan dampaknya terhadap siswa (aktivitas siswa). Hal ini bisa dilakukan guru dalam mengobservasi siswa, atau mitra dalam mengamati guru dalam tindakan pembelajarannya.

b. Pedoman wawancara, digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara terhadap subjek tentang hal yang diteliti.

c. angket, digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendapat atau hal lain yang tak dapat diamati langsung, seperti angket tentang motivasi.

d. test, alat evaluasi untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan tindakan pembelajaran. Hal ini bisa bentuk test formatif, sumatif, UN, dan sebagainya.

e. foto, rekaman, dan dokumen lain, digunakan untuk meyakinkan data yang diperoleh/ terkumpul, sehingga benar adanya.

  1. Teknik pengolahan data (cara mengolah data yang terkumpul). Dalam PTK data dapat dalam bentuk angka/ nilai, kata-kata, ekspresi, ungkapan, foto/gambar, dokumen dsb. Data juga harus seperti apa adanya (naturalistik). Oleh karena itu pengolahan data dapat dilakukan dengan melakukan tahapan; koding data, penyederhanaan data/ kelompokkan data, dan penyajian data. Karena data yang terkumpul dalam bentuk berbagai jenis dan sumber, maka sebelum pengolahan data perlu dilakukan proses chek and rechek dengan triangulasi, yaitu melakukan konsensus untuk menyamakan persepsi tentang kebenaran data. Di samping itu juga perlu dilakukan konsensus temuan penelitian, antara sumber / informan yang satu dan yang lainnya untuk mengambil keputusan.

D. HASIL PENELITIAN

Subjek

Guru

mitra

siswa

test

Konsensus

A

B

C dst

A sering menguak

Wah yaa

Huh betul terlalu

5

A Belum berhasil /nilai 5 karena sering mengantuk di kelas. Hal ini dibuktikan dengan pendapat guru, mitra dan siswa lain yang saling menguatkan bahwa wajar kalau ani (A) tidak berhasil karena sering mengantuk.

Rata2 kelas






Subjek

Observasi

guru

Angket

WWC

Test

Konsensus

A

Sering bolos

pemalas

Huh... emang

4

A belum berhasil yang ditunjukan oleh nilai 4 dan didukung oleh bukti sering bolos, malas, dan pernyataan kawan sejawat yang menguatkan pernyataan tersebut

B






C






D






E






F






G






Rata 2 kelas






E. PENUTUP

Nama:………….

NPM:………….

Kelas:………….

PTK/ PT

Judul:

………………………………………

Daftar Pustaka

Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta.


Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.


Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Creswell, J. W. 1994. Research Design Qualitative and Quantitative Approaches. Sage

Publications, Inc: California.

------------------. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:

California.

E.T. Ruseffendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta

Lainnya.Semarang Press. Semarang.

John Elliot. 1991. Action Research For ducational Change. British library cataloguing in

publication data

Mc Niff. 1995. Action Research: Principles and Practice. Simultaneously published in the

USA and Canada. New York.

Suharsimi Arikunto.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

2 komentar:

La Historia Me Absolvera-Irawan 98 mengatakan...

Tulisan ini belum lengkap, sehingga perlu tambahan yang baru....mungkin teman-teman bisa menambahkan.

La Historia Me Absolvera-Irawan 98 mengatakan...

mungkin perlu penjabaran yg lebih real dalam tulisa ini....

Posting Komentar

Pengikut

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini ?

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani


visit counter

Arsip Blog